ASAL-USUL MANUSIA


Perihal asal usul manusia memang sering dibicarakan oleh beberapa ahli. Mereka meneliti asal-usul manusia dari berbagai sudut pandang. Secara ilmiah keilmuan atau ilmu yang sifatnya gaib atau spiritual. Asal usul manusia memang sebuah cerita yang misterius dilihat dari segi apapun.

Penemuan hasil-hasil sisa fosil manusia purba yang cenderung lebih mirip kera semakin mempertegas teori tersebut. Pendapat tersebut diyakini cukup lama, tetapi kemudian justru menimbulkan berbagai spekulasi diantara peneliti.

http://gudangvirtual.blogspot.com/

Teori Darwin
Teori asal-usul manusia yang  paling terkenal tersebut dikemukakan oleh Darwin. Dalam bidang keilmuan, teori yang mengemukakan asal-usul manusia dikenal juga dengan sebutan teori evolusi.
Teori evolusi menurut Charles Darwin :
-          Spesies yang ada sekarang merupakan keturunan dari spesies-spesies sebelumnya.
-          Seleksi alam sangat menetukan berlangsungnya mekanisme evolusi.
Seleksi alam merupakan gagasan murni Darwin, sementara teori pertama yang diatas telah ada sejak jaman yunani kuno, hanya saja Darwin menjelaskannya secara lebih tajam dan detil.

http://farm3.static.flickr.com

Asal-usul manusia menurut ajaran islam

Dalam Al-Quran surat As-Sajdah ayat 7 disebutkan sekilas mengenai asal-usul manusia, “Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah”. Di dalam ayat lain disebutkan pula, “Dan, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang dibentuk.” (QS. Al-Hijr: 26). Jadi dalam Al-Quran dikemukakan dengan tegas bahwa Adam adalah manusia pertama yang diciptakan Allah Swt.

Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu berpasang-pasangan. Demikian halnya manusia, Alaah berkehendak menciptakan lawan jenisnya untuk dijadikan kawan hidup (istri). Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam salah satu firman-Nya :

“Maha suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” (QS. Yaasiin (36) : 36).

Dan dalam surat An-Nisaa’ ayat 1, yaitu :
“Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak…” (QS. An-Nisaa’ (4) : 1).

Dalam salah satu Hadits juga disebutkan :
“Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam” (HR. Bukhari-Muslim).


Apabila kita amati, maka secara tak langsung hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah usaha untuk menyatukan kembali tulang rusuk yang telah dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan meneruskan generasinya.

Di dalam Al-Quran proses kejadian manusia secara biologis dijelaskan secara rinci melalui Firman-Nya:
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan ia mahluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (QS. Al-Mu’minuun (23) : 12-14).


http://nuruz-zaman.blogspot.com/


Dalam salah satu Hadits Rasulullah SAW bersabda :
“Telah bersabda Rasulullah SAW dan Dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) : rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya).” (HR. Bukhari-Muslim).

Jika dikaitkan dengan ilmiah, proses asal-usul manusia berlanjut ke dalam proses reproduksi. Rahim adalah tempat “benih” manusia disimpan. Hingga pada akhirnya menjadi segumpal darah dan Allah menyempurnakan bentuknya. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuka tabir (apa yang terjadi di dalam rahim) ini sehigga kita mampu memahaminya. Al-Quran sendiri jauh sebelum ilmu dan teknologi itu muncul sudah menjabarkannya secara mendetail. “kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib” (Q.S. Al-Baqarah:2-3).

Sumber : 
  1.  http://www.anneahira.com
  2.  http://www.forumsains.com
  3. http://www.f-adikusumo.staff.ugm.ac.id




DANAU KELIMUTU

http://www.google.co.id



Hampir seabad silam, tepatnya 95 tahun yang lalu, peniliti asal Belanda bernama BCChMM Van Suchtelen sudah sangat takjub dengan fenomena perubahan tiga warna air di kawah Gunung Kelimutu.
Terdapat di Kabupaten Ende, pulau flores Nusa Tenggara Timur, Danau Kelimutu terletak di puncak Gunung Kelimutu berada pada ketinggian 1.631 meter diatas permukaan air laut. Dan masih berada pada rangakaian taman nasional kelimutu.

Danau atau Tiwu Kelimutu di bagi atas tiga bagian. Danau berwarna biru atau “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” merupakan tempat berkumpulnya jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau “Tiwu Ata Polo” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau berwarna putih atau “tiwu Ata Mbupu” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.

Kalangan ilmuwan dan peneliti memberikan informasi, kandungan kimia berupa garam, besi, sulfat, mineral lain, seta tekanan gas aktifitas vulkanik, maupun  sinar matahari menjadi factor penyebab perubahan warna air danau pada Gunung Kelimutu itu.

Bagi masyarakat setempat perubahan warna air kawah Danau Kelimutu juga diibaratkan sebagai radar, pertanda awal akan terjadinya peristiwa di negeri ini. Masyarakat etnik Lio di daerah itu meyakini kawasan kelimutu sebagai tempat yang sacral, yakni kampong arwah leluhur mereka. Sesuai dengan nama Kelimutu yang terdiri dari “keli” yang berarti “gunung” dan “mutu” yang berarti “berkumpul”. Itu sebabnya mereka yang berkunjung ke daerah itu tak berani omong sembarangan atau takabur.

http://travel.kompas.com/


Pada 20 Oktober 2009 lalu, Danau Kelimutu berubah menjadi satu warna, yakni hijau, dari warna aslinya merah, putih dan biru. Hal ini pun menggemparkan warga yang tinggal disekitar Danau Kelimutu yang meyakini perubahan warna air danau sebagai tanda akan terjadi perubahan alam yang harus diwaspadai.
Seluruh warga mengalami kecemasan dengan perubahan warna danau tersebut. Keyakinan ini didasari pengalaman pada tahun 1992, siring dengan perubahan warna danau tersebut, terjadi gempa bumi yang mengguncang Pulau Flores dan menelan banyak korban jiwa.

Menurut Ketua Aliansi Masyarakat Adat Kelimutu, Nikolaus Ruma “perubahan warna ini menunjukan tanda- tanda kurang bagus”. Dan masyarakat yang bermukim di sekitar danau kelimutu meyakini perubahan warna air Danau Kelimutu tersebut sebagai tanda bakal terjadi perubahan alam yang luar biasa yang harus diwaspadai.

Karena menjadi salah satu ojek wisata andalan bagi pemerintah setempat, maka akomodasi di sekitar danau cukup diperhatikan, Danau Kelimutu menjadi tempat wisata yang menarik dan banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal atau mancanegara, namun sayangnya Danau Kelimutu belum dipromsikan secara optimal.