http://www.google.co.id |
Hampir seabad silam, tepatnya 95 tahun yang lalu, peniliti asal Belanda bernama BCChMM Van Suchtelen sudah sangat takjub dengan fenomena perubahan tiga warna air di kawah Gunung Kelimutu.
Terdapat di Kabupaten Ende, pulau flores Nusa
Tenggara Timur, Danau Kelimutu terletak di puncak Gunung Kelimutu berada pada
ketinggian 1.631 meter diatas permukaan air laut. Dan masih berada pada
rangakaian taman nasional kelimutu.
Danau atau Tiwu Kelimutu di bagi atas tiga bagian.
Danau berwarna biru atau “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” merupakan tempat berkumpulnya
jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau “Tiwu Ata
Polo” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan
selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau berwarna
putih atau “tiwu Ata Mbupu” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua
yang telah meninggal.
Kalangan ilmuwan dan peneliti memberikan informasi,
kandungan kimia berupa garam, besi, sulfat, mineral lain, seta tekanan gas
aktifitas vulkanik, maupun sinar
matahari menjadi factor penyebab perubahan warna air danau pada Gunung Kelimutu
itu.
Bagi masyarakat setempat perubahan warna air kawah
Danau Kelimutu juga diibaratkan sebagai radar, pertanda awal akan terjadinya
peristiwa di negeri ini. Masyarakat etnik Lio di daerah itu meyakini kawasan
kelimutu sebagai tempat yang sacral, yakni kampong arwah leluhur mereka. Sesuai
dengan nama Kelimutu yang terdiri dari “keli” yang berarti “gunung” dan “mutu”
yang berarti “berkumpul”. Itu sebabnya mereka yang berkunjung ke daerah itu tak
berani omong sembarangan atau takabur.
http://travel.kompas.com/ |
Pada 20 Oktober 2009 lalu, Danau Kelimutu berubah
menjadi satu warna, yakni hijau, dari warna aslinya merah, putih dan biru. Hal ini
pun menggemparkan warga yang tinggal disekitar Danau Kelimutu yang meyakini
perubahan warna air danau sebagai tanda akan terjadi perubahan alam yang harus
diwaspadai.
Seluruh warga mengalami kecemasan dengan perubahan
warna danau tersebut. Keyakinan ini didasari pengalaman pada tahun 1992, siring
dengan perubahan warna danau tersebut, terjadi gempa bumi yang mengguncang
Pulau Flores dan menelan banyak korban jiwa.
Menurut Ketua Aliansi Masyarakat Adat Kelimutu,
Nikolaus Ruma “perubahan warna ini menunjukan tanda- tanda kurang bagus”. Dan
masyarakat yang bermukim di sekitar danau kelimutu meyakini perubahan warna air
Danau Kelimutu tersebut sebagai tanda bakal terjadi perubahan alam yang luar
biasa yang harus diwaspadai.
Karena menjadi salah satu ojek wisata andalan bagi
pemerintah setempat, maka akomodasi di sekitar danau cukup diperhatikan, Danau
Kelimutu menjadi tempat wisata yang menarik dan banyak dikunjungi oleh
wisatawan lokal atau mancanegara, namun sayangnya Danau Kelimutu belum
dipromsikan secara optimal.
mau tanya,, air di danau kelimutu asalnya darimana?
ReplyDelete